JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan kualitas pendidikan
di Indonesia hingga saat ini terbukti belum merata. Selama ini, akses
mudah untuk pendidikan hanya mampu menjangkau daerah perkotaan saja.
Sementara untuk wilayah terpencil, pendidikan tidak dapat diperoleh
dengan mudah.
Ketua Umum Komite Gerakan Indonesia Berkibar, Shafiq Pontoh, mengatakan bahwa dengan adanya gerakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara merata di tiap-tiap daerah tidak hanya di perkotaan saja.
"Dari sini, kita harus mampu jadi agen perubahan untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia," kata Shafiq saat jumpa pers Gerakan Indonesia Berkibar, di Graha Niaga, Jakarta, Rabu (24/10/2012).
Ia mengungkapkan bahwa ada empat elemen yang berfungsi sebagai agen perubahan bagi kondisi pendidikan di Indonesia. Empat elemen tersebut adalah pemerintah, pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), komunitas dan media massa.
"Media juga berperan penting. Tanpa ada media, masyarakat tidak akan terbuka dan mengerti mengenai kondisi sebenarnya," ujar Shafiq.
Untuk itu, ia berharap peran aktif media dalam menyuarakan kondisi pendidikan di Indonesia dan gerakan-gerakan yang bernilai positif terhadap pembangunan bangsa untuk menggerakkan semangat masyarakat terhadap perbaikan negara ini.
"Kami harap dengan adanya media dapat ikut membantu perkembangan pendidikan ini," tandasnya.
Ketua Umum Komite Gerakan Indonesia Berkibar, Shafiq Pontoh, mengatakan bahwa dengan adanya gerakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara merata di tiap-tiap daerah tidak hanya di perkotaan saja.
"Dari sini, kita harus mampu jadi agen perubahan untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia," kata Shafiq saat jumpa pers Gerakan Indonesia Berkibar, di Graha Niaga, Jakarta, Rabu (24/10/2012).
Ia mengungkapkan bahwa ada empat elemen yang berfungsi sebagai agen perubahan bagi kondisi pendidikan di Indonesia. Empat elemen tersebut adalah pemerintah, pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), komunitas dan media massa.
"Media juga berperan penting. Tanpa ada media, masyarakat tidak akan terbuka dan mengerti mengenai kondisi sebenarnya," ujar Shafiq.
Untuk itu, ia berharap peran aktif media dalam menyuarakan kondisi pendidikan di Indonesia dan gerakan-gerakan yang bernilai positif terhadap pembangunan bangsa untuk menggerakkan semangat masyarakat terhadap perbaikan negara ini.
"Kami harap dengan adanya media dapat ikut membantu perkembangan pendidikan ini," tandasnya.
Penulis : Riana Afifah | Rabu, 24 Oktober 2012 | 17:19 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar