PROBLEMATIKA
TPQ Asy-Syifa
Di
Kelurahan Kutawaru Cilacap Tengah
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen
Pengampu : Drs. H. Mangun Budiyanto,
M. Si
Oleh:
Elly Susanti
NIM: 11470048
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN
KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
TPQ Asy-Syifa yang bertempat di rumah keluarga Bapak H.
Waluyo dan Hj. Tugirah bernaung langsung dari kecamatan dan dari inisiatif
mereka untuk ingin dalam hidupnya berguna untuk masyarakat sekitar melalui ilmu
mereka. TPQ Asy-Syifa yang berlokasi di Jl. Nusa Damai No.02 Rt.001
Rw.007 Kelurahan Kutawaru Cilacap Tengah. Pendidikan Anak dan remaja merupakan
salah satu cara agar kelak menjadi pribadi yang berguna bagi agama, negara dan
masyarakat sekitar. Dengan adanya TPQ, pendidikan anak dan remaja akan lebih
mengena, karena disamping mengajarkan bermain juga mengajarkan nilai-nilai
akhlak yang luhur, cerita-cerita teladan, Al-qur’an, Do’a sehari-hari dan
lain-lain. Pendidikan tersebut dapat merangsang anak agar mempunyai mental yang
kuat, tidak mudah minder yang bisa mengakibatkan lambatnya pertumbuhan anak
dari segi jasmani maupun rohani.
Metode-metode modern yang sering
digunakan oleh lembaga yang khusus menangani anak dibawah 14 Tahun ke bawah
memang bisa memberikan nilai yang positif bagi anak dan remaja, tetapi belum
bisa menanamkan nilai-nilai yang justru sangat penting dalam jenjang
selanjutnya yaitu budi pekerti. Jika budi pekerti tidak ditanamkan sejak dini,
maka dikhawatirkan akan mudah terbawa pengaruh-pengaruh negatif seperti
tayangan-tayangan televisi yang tidak mendidik. Solusi yang tepat untuk hal
tersebut adalah dengan pendidikan anak usia dini di Taman Pendidikan Asy-Sifa.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Runtutan Sejarah adanya TPQ?
2. Bagaimana Gambaran Umum TPQ tersebut?
3. Bagaimana Metode Pelaksanaan TPQ
tersebut?
4. Apa yang menjadi Problematika munculnya
TPQ tersebut?
5. Bagaimana Pemecahan Masalah TPQ
tersebut?
C. TUJUAN RUMUSAN MASALAH
1. Untuk mengetahui Runtutan Sejarah
adanya TPQ.
2. Untuk memahami Gambaran Umum TPQ
tersebut.
3. Untuk memahami Metode Pelaksanaan TPQ tersebut.
4. Untuk mengetahui Problematika munculnya
TPQ tersebut.
5. Untuk memahami Pemecahan Masalah TPQ
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
TPQ
Dimulai dari berdirinya pada tahun 2011 dan tergolong masih
baru di adakan di kelurahan kutawaru. Lebih tepatnya di Jl. Nusa Damai No.02
Rt.001 Rw.007, masih bertempat di rumah keluarga yang bernama bapak H. Waluyo.
Berawal dari keinginan untuk membuat suasana rumah menjadi ramai karena
anak-anaknya sedang bersekolah yang berada jauh dengan kampung halamnnya.
Memulai suatu kegiatan yang bisa bermanfaat bagi kedua suami istri tersebut.
Mereka mendirikan TPQ yang diberi nama TPQ Asy- Syifa. Tetapi
mayoritas penduduk di kelurahan kutawaru masih banyak yang tidak menyukai
dengan keputusan suami dan istri tersebut, tetapi sebagian juga senang dengan
itu, dan akhirnya menyuruh anaknya untuk belajar agama di situ. Tanpa memungut
biaya sepeserpun dari orang tua anak-anak yang belajar itu, kedua suami istri
itu sangat bahagia. Sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain masyarakat
sekitar. Tidak ada yang tahu
secara pasti kapan berdirinya TPQ Asy-Syifa ini. Tetapi masih belum tertata
dengan baik. Sejalan dengan jalannya waktu pasti TPQ Asy-Syifa akan lebih baik
lagi. Dengan adanya dukungan dari masyarakat sekitar pula.
B. Gambaran
Umum
TPQ merupakan singkatan dari Taman
Pendidikan Al-Qur’an. TPQ adalah tempat untuk belajar mengaji atau mencari
ilmu. Selain itu juga untuk menambah wawasan dan tambahan dari pelajaran
sekolah, jadi diperdalam dengan belajar TPQ karena dalam sekolah pelajaran
agamanya singkat soalnya banyak pelajaran yang sosial.
Edukatif sangat bermanfaat bagi
anak-anak dari masih kecil maupun sudah besar sehingga dewasa atau pun sudah
tua perlu dengan adanya pendidikan. Di samping itu pendidikan juga dibutuhkan
educator. Sehingga antara edukatif dan educator saling berkaitan satu sama
lain. TPQ yang
sudah banyak masyarakat satu kelurahan mengetahuinya. Dan memiliki banyak anak
didik.
Struktur Organisasi TPQ Asy-Syifa:
1. Penanggung
Jawab: a. H. Waluyo
b. Hj. Tugirah
2. Pembina : a. Satim
b. Tuti
3. Ketua : Khoirul Anam
Wakil
Ketua : Jefri Pratama
4. Sekertaris : a. Eka Purwanita
b. Rahma
5. Bendahara : a. Sely Yunita
b. Anggi Purwita
Divisi-Divisi Struktur Organisasi TPQ Asy-Sifa:
a. Seksi
Humas :
1. Praetyo
2. Adi
3. Alen Syafudin
b. Seksi
Dakwah : 1. Amir Muasyar
2.
Wahid Murizal
c. Seksi
Kesenian : 1. Sefiana
2. Feni
d. Pembantu
Umum : 1. Rima Fatimah
2. Novi Puspitasari
3. Aris
4. Gunawan
e. Anggota : 1.Lilis
2. Akbar
3. Dika
4. Tarisa
5. Nova
Fitriani
6. Atia Nur
Kholis
7. Sri Budiah
8. Refi
9. Muklas
10. Muklis
11. Wawan
12. Dafid
13. Ade
14. Putri Anggreriani
15. Kiki
16. Damarsasi
17. Zulkarnaen
C. Metode
Pelaksanaan
Dengan metode pendidikan dan pengajaran islam dengan cara pendidik / guru
menjaga atau memperhatikan kesiapan-kesiapan, potensi-potensi, watak dan tabiat
masing-masing peserta didik. Metode ini menuntut setiap pendidik / guru untuk
memperhatikan perbedaan-perbedaan individual yang ada pada peserta didiknya,
sehingga metode ini berhubungan erat dengan sistem individual.[1]
Dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus menyampaikan atau
mengajarkan sesuatu bahan kepada muridnya. Bahan itu biasanya meliputi
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan norma atau nilai-nilai yang diharapkan
dimiliki dan diamalkan. Bahan pelajaran agama yang diberikan dengan cara yang
kurang wajar misalnya anak disuruh menghafal secara mekanis apa yang
disampaikan oleh guru atau yang terdapat dalam buku-buku pelajaran. Pada
umumnya dikenal jenis belajar yang sesuai dengan anak-anak sekarang:
1.
Baha yang memerlukan pengamatan
2.
Bahan yang memerlukan ketrampilan atau Gerkan tertentu
3.
Bahan yang mengandung materi hafalan.
4.
Bahan yang mengandung unsur emosi[2]
Kegiatan
Pendidikan
1.
Lokasi
Bertempat di Jl.
Nusa Damai No. 02 Rt.001 Rw. 007 Kelurahan Kutawaru Cilacap Tengah.
2.
Jadwal Pelaksanaan
Pendidikan
dilaksanakan pada siang menjelang sore hari pukul 14.30 – 17.00 WIB untuk
anak-anak. Dan malam hari pukul 18.20-19.05 untuk remaja.
3.
Materi Pelajaran
Materi pendidikan
yang disajikan kepada anak didik terdiri dari materi dasar dan materi pokok
dalam agama dan umum. Dengan dasar-dasar tersebut, diharapkan anak didik dapat
menumbuh-kembangkan kreativitasnya. Yang dimaksud dengan materi pokok dalam
pendidikan ini adalah materi yang merupakan tujuan utama dari adanya anak dan
remaja di TPQ.
Secara lengkap
materi pelatihan adalah sebagai berikut:
1. Materi Pokok
2. Pengenalan huruf-huru hija’iyyah dan bacaan-bacaanya
3. Pengenalan sholat lima waktu
4. Cerita-cerita dari tokoh teladan
5. Pengenalan do’a-do’a pendek
Program-program
• Program Harian
Mengaji
• Program Mingguan
Rebana
Praktek sholat
• Program Tahunan
Silaturahmi[3]
D. Problematika
Yang Timbul
Yang menjadi permasalahan di sini terdapat beberapa faktor,
meliputi:
1. Faktor
Masyarakat
Masyarakat yang masih banyak yang belum terbuka hatinya untuk
memahami pentingnya belajar agama. Dan kurang untuk memberikan pengertian
kepada anak-anaknya untuk belajar agama.
2. Faktor
Lingkungan
Mungkin karena banyak di lingkungan yang kurang mendukung, dan
disitu tempat yang digunakan dalam proses pengajaran masih dikatakan belum
memadai karena masih dalam lingkup rumah belum menyediakan ruangan khusus untuk
itu.
3. Faktor
Peserta didik
Seringnya peserta didik mengalami kendala, masih belum bisa menyeimbangkann
antara pendidikan di sekolah dengan pendidikan agama tersebut. Karena keduanya
masih terpaut penting untuk dipelajari dan sulit untuk ditinggalkan. Tetapi,
dari kebanyakan peserta didik lebih memilih untuk sekolah dahulu lalu kemudian
agama dinomor duakan.
E. Pemecahan
Masalah
Saran-saran
untuk memecahkan masalah tersebut, yakni:
1. Lebih
memahami kegiatan peserta didik
2. Memberikan
pengarahan terhadap masyarakat sekitar
3. Pengajuan
bantuan untuk fasilitas termasuk tempat dan peralatan yang digunakan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian-uraian diatas, dapat kami
simpulkan bahwa TPQ merupakan singkatan dari Taman Pendidikan
Al-Qur’an. TPQ adalah tempat untuk belajar mengaji atau mencari ilmu. Selain
itu juga untuk menambah wawasan dan tambahan dari pelajaran sekolah, jadi
diperdalam dengan belajar TPQ karena dalam sekolah pelajaran agamanya singkat
soalnya banyak pelajaran yang sosial.
Dimulai dari berdirinya pada tahun 2011 dan tergolong masih
baru di adakan di kelurahan kutawaru. Lebih tepatnya di Jl. Nusa Damai No.02
Rt.001 Rw.007, masih bertempat di rumah keluarga yang bernama bapak H. Waluyo.
Berawal dari keinginan untuk membuat suasana rumah menjadi ramai karena
anak-anaknya sedang bersekolah yang berada jauh dengan kampung halamnnya. Memulai
suatu kegiatan yang bisa bermanfaat bagi kedua suami istri tersebut.
Saran-saran untuk memecahkan masalah dalam TPQ, dengan lebih
memahami kegiatan peserta didik, memberikan pengarahan terhadap masyarakat
sekitar, pengajuan bantuan untuk fasilitas termasuk tempat dan peralatan yang
digunakan.
B. KRITIK
DAN SARAN
Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam makalah kami. Sehingga saya mengharapkan kritikan dan
saran dari para pembaca yang sifatnya membangun untuk pembuatan makalah saya
berikutnya.
Harapan saya semoga makalah kami dapat
memberi manfaat bagi penulis pada khususnya dan pada pembaca umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto, Mangun, Ilmu
Pendidikan Islam, Yogyakarta: Griya Santri, 2011
http://tpatpq.blogspot.com/, diakses tanggal 13 Desember 2012 pukul 05:44
Darajat, Drajat, Metodologi
Penagajaran Agama Islam , Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar