POWER OF LOVE "MY BLOGGER"

Selasa, 25 Desember 2012

Tugas Individu Ilmu Pendidikan Islam


PROBLEMATIKA TPQ Asy-Syifa
Di Kelurahan Kutawaru Cilacap Tengah
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu :  Drs. H. Mangun Budiyanto, M. Si


Oleh:
Elly Susanti
NIM: 11470048

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
TPQ Asy-Syifa yang bertempat di rumah keluarga Bapak H. Waluyo dan Hj. Tugirah bernaung langsung dari kecamatan dan dari inisiatif mereka untuk ingin dalam hidupnya berguna untuk masyarakat sekitar melalui ilmu mereka. TPQ Asy-Syifa yang berlokasi di Jl. Nusa Damai No.02 Rt.001 Rw.007 Kelurahan Kutawaru Cilacap Tengah. Pendidikan Anak dan remaja merupakan salah satu cara agar kelak menjadi pribadi yang berguna bagi agama, negara dan masyarakat sekitar. Dengan adanya TPQ, pendidikan anak dan remaja akan lebih mengena, karena disamping mengajarkan bermain juga mengajarkan nilai-nilai akhlak yang luhur, cerita-cerita teladan, Al-qur’an, Do’a sehari-hari dan lain-lain. Pendidikan tersebut dapat merangsang anak agar mempunyai mental yang kuat, tidak mudah minder yang bisa mengakibatkan lambatnya pertumbuhan anak dari segi jasmani maupun rohani.
Metode-metode modern yang sering digunakan oleh lembaga yang khusus menangani anak dibawah 14 Tahun ke bawah memang bisa memberikan nilai yang positif bagi anak dan remaja, tetapi belum bisa menanamkan nilai-nilai yang justru sangat penting dalam jenjang selanjutnya yaitu budi pekerti. Jika budi pekerti tidak ditanamkan sejak dini, maka dikhawatirkan akan mudah terbawa pengaruh-pengaruh negatif seperti tayangan-tayangan televisi yang tidak mendidik. Solusi yang tepat untuk hal tersebut adalah dengan pendidikan anak usia dini di Taman Pendidikan Asy-Sifa.

B.  RUMUSAN MASALAH
1.    Bagaimana Runtutan Sejarah adanya TPQ?
2.    Bagaimana Gambaran Umum TPQ tersebut?
3.    Bagaimana Metode Pelaksanaan TPQ tersebut?
4.    Apa yang menjadi Problematika munculnya TPQ tersebut?
5.    Bagaimana Pemecahan Masalah TPQ tersebut?

C.  TUJUAN RUMUSAN MASALAH
1.    Untuk mengetahui Runtutan Sejarah adanya TPQ.
2.    Untuk memahami Gambaran Umum TPQ tersebut.
3.    Untuk memahami Metode Pelaksanaan TPQ tersebut.
4.    Untuk mengetahui Problematika munculnya TPQ tersebut.
5.    Untuk memahami Pemecahan Masalah TPQ tersebut.



















BAB II
PEMBAHASAN

A.  Sejarah TPQ
Dimulai dari berdirinya pada tahun 2011 dan tergolong masih baru di adakan di kelurahan kutawaru. Lebih tepatnya di Jl. Nusa Damai No.02 Rt.001 Rw.007, masih bertempat di rumah keluarga yang bernama bapak H. Waluyo. Berawal dari keinginan untuk membuat suasana rumah menjadi ramai karena anak-anaknya sedang bersekolah yang berada jauh dengan kampung halamnnya. Memulai suatu kegiatan yang bisa bermanfaat bagi kedua suami istri tersebut.
Mereka mendirikan TPQ yang diberi nama TPQ Asy- Syifa. Tetapi mayoritas penduduk di kelurahan kutawaru masih banyak yang tidak menyukai dengan keputusan suami dan istri tersebut, tetapi sebagian juga senang dengan itu, dan akhirnya menyuruh anaknya untuk belajar agama di situ. Tanpa memungut biaya sepeserpun dari orang tua anak-anak yang belajar itu, kedua suami istri itu sangat bahagia. Sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain masyarakat sekitar.  Tidak ada yang tahu secara pasti kapan berdirinya TPQ Asy-Syifa ini. Tetapi masih belum tertata dengan baik. Sejalan dengan jalannya waktu pasti TPQ Asy-Syifa akan lebih baik lagi. Dengan adanya dukungan dari masyarakat sekitar pula.

B.  Gambaran Umum
TPQ merupakan singkatan dari Taman Pendidikan Al-Qur’an. TPQ adalah tempat untuk belajar mengaji atau mencari ilmu. Selain itu juga untuk menambah wawasan dan tambahan dari pelajaran sekolah, jadi diperdalam dengan belajar TPQ karena dalam sekolah pelajaran agamanya singkat soalnya banyak pelajaran yang sosial.
Edukatif sangat bermanfaat bagi anak-anak dari masih kecil maupun sudah besar sehingga dewasa atau pun sudah tua perlu dengan adanya pendidikan. Di samping itu pendidikan juga dibutuhkan educator. Sehingga antara edukatif dan educator saling berkaitan satu sama lain. TPQ yang sudah banyak masyarakat satu kelurahan mengetahuinya. Dan memiliki banyak anak didik.
Struktur Organisasi TPQ Asy-Syifa:
1.    Penanggung Jawab: a. H. Waluyo
b. Hj. Tugirah
2. Pembina                   : a. Satim
                                      b. Tuti
3. Ketua                       : Khoirul Anam
Wakil Ketua           : Jefri Pratama
4. Sekertaris                 : a. Eka Purwanita
                                      b. Rahma
5. Bendahara               : a. Sely Yunita
                                      b. Anggi Purwita

Divisi-Divisi Struktur Organisasi TPQ Asy-Sifa:

a.    Seksi Humas             : 1. Praetyo
                                    2. Adi
                                    3. Alen Syafudin
b.    Seksi Dakwah           : 1. Amir Muasyar
                                    2. Wahid Murizal
c.    Seksi Kesenian          : 1. Sefiana
                                    2. Feni
d.   Pembantu Umum      : 1. Rima Fatimah
                                    2. Novi Puspitasari
                                    3. Aris
                                    4. Gunawan
e.    Anggota                    : 1.Lilis
                                   2. Akbar
                                   3. Dika
                                   4. Tarisa
                                   5. Nova Fitriani
                                   6. Atia Nur Kholis
                                   7. Sri Budiah
                                   8. Refi
                                   9. Muklas
                                 10. Muklis
                                 11. Wawan
                                 12. Dafid
                                 13. Ade
                                 14. Putri Anggreriani
                                 15. Kiki
                                 16. Damarsasi
                                 17. Zulkarnaen

C.  Metode Pelaksanaan
Dengan metode pendidikan dan pengajaran islam dengan cara pendidik / guru menjaga atau memperhatikan kesiapan-kesiapan, potensi-potensi, watak dan tabiat masing-masing peserta didik. Metode ini menuntut setiap pendidik / guru untuk memperhatikan perbedaan-perbedaan individual yang ada pada peserta didiknya, sehingga metode ini berhubungan erat dengan sistem individual.[1]
Dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus menyampaikan atau mengajarkan sesuatu bahan kepada muridnya. Bahan itu biasanya meliputi pengetahuan, ketrampilan, sikap dan norma atau nilai-nilai yang diharapkan dimiliki dan diamalkan. Bahan pelajaran agama yang diberikan dengan cara yang kurang wajar misalnya anak disuruh menghafal secara mekanis apa yang disampaikan oleh guru atau yang terdapat dalam buku-buku pelajaran. Pada umumnya dikenal jenis belajar yang sesuai dengan anak-anak sekarang:
1.      Baha yang memerlukan pengamatan
2.      Bahan yang memerlukan ketrampilan atau Gerkan tertentu
3.      Bahan yang mengandung materi hafalan.
4.      Bahan yang mengandung unsur emosi[2]
Kegiatan Pendidikan
1.    Lokasi
Bertempat di Jl. Nusa Damai No. 02 Rt.001 Rw. 007 Kelurahan Kutawaru Cilacap Tengah.
2.    Jadwal Pelaksanaan
Pendidikan dilaksanakan pada siang menjelang sore hari pukul 14.30 – 17.00 WIB untuk anak-anak. Dan malam hari pukul 18.20-19.05 untuk remaja.
3.    Materi Pelajaran
Materi pendidikan yang disajikan kepada anak didik terdiri dari materi dasar dan materi pokok dalam agama dan umum. Dengan dasar-dasar tersebut, diharapkan anak didik dapat menumbuh-kembangkan kreativitasnya. Yang dimaksud dengan materi pokok dalam pendidikan ini adalah materi yang merupakan tujuan utama dari adanya anak dan remaja di TPQ.
Secara lengkap materi pelatihan adalah sebagai berikut:
1. Materi Pokok
2. Pengenalan huruf-huru hija’iyyah dan bacaan-bacaanya
3. Pengenalan sholat lima waktu
4. Cerita-cerita dari tokoh teladan
5. Pengenalan do’a-do’a pendek
Program-program
• Program Harian
Mengaji
• Program Mingguan
Rebana
Praktek sholat
• Program Tahunan
Silaturahmi[3]
D.  Problematika Yang Timbul
Yang menjadi permasalahan di sini terdapat beberapa faktor, meliputi:
1.    Faktor Masyarakat
Masyarakat yang masih banyak yang belum terbuka hatinya untuk memahami pentingnya belajar agama. Dan kurang untuk memberikan pengertian kepada anak-anaknya untuk belajar agama.
2.    Faktor Lingkungan
Mungkin karena banyak di lingkungan yang kurang mendukung, dan disitu tempat yang digunakan dalam proses pengajaran masih dikatakan belum memadai karena masih dalam lingkup rumah belum menyediakan ruangan khusus untuk itu.
3.    Faktor Peserta didik
Seringnya peserta didik mengalami kendala, masih belum bisa menyeimbangkann antara pendidikan di sekolah dengan pendidikan agama tersebut. Karena keduanya masih terpaut penting untuk dipelajari dan sulit untuk ditinggalkan. Tetapi, dari kebanyakan peserta didik lebih memilih untuk sekolah dahulu lalu kemudian agama dinomor duakan.

E.  Pemecahan Masalah
Saran-saran untuk memecahkan masalah tersebut, yakni:
1.    Lebih memahami kegiatan peserta didik
2.    Memberikan pengarahan terhadap masyarakat sekitar
3.    Pengajuan bantuan untuk fasilitas termasuk tempat dan peralatan yang digunakan.
BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN
Dari uraian-uraian diatas, dapat kami simpulkan bahwa TPQ merupakan singkatan dari Taman Pendidikan Al-Qur’an. TPQ adalah tempat untuk belajar mengaji atau mencari ilmu. Selain itu juga untuk menambah wawasan dan tambahan dari pelajaran sekolah, jadi diperdalam dengan belajar TPQ karena dalam sekolah pelajaran agamanya singkat soalnya banyak pelajaran yang sosial.
Dimulai dari berdirinya pada tahun 2011 dan tergolong masih baru di adakan di kelurahan kutawaru. Lebih tepatnya di Jl. Nusa Damai No.02 Rt.001 Rw.007, masih bertempat di rumah keluarga yang bernama bapak H. Waluyo. Berawal dari keinginan untuk membuat suasana rumah menjadi ramai karena anak-anaknya sedang bersekolah yang berada jauh dengan kampung halamnnya. Memulai suatu kegiatan yang bisa bermanfaat bagi kedua suami istri tersebut.
Saran-saran untuk memecahkan masalah dalam TPQ, dengan lebih memahami kegiatan peserta didik, memberikan pengarahan terhadap masyarakat sekitar, pengajuan bantuan untuk fasilitas termasuk tempat dan peralatan yang digunakan.

B.  KRITIK DAN SARAN
Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah kami. Sehingga saya mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun untuk pembuatan makalah saya berikutnya.
Harapan saya semoga makalah kami dapat memberi manfaat bagi penulis pada khususnya dan pada pembaca umumnya.

DAFTAR PUSTAKA


Budiyanto, Mangun, Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: Griya Santri, 2011

http://tpatpq.blogspot.com/, diakses tanggal 13 Desember 2012 pukul 05:44

Darajat, Drajat, Metodologi Penagajaran Agama Islam , Jakarta: Bumi Aksara, 1996.


[1] Budiyanto, Mangun, Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: Griya Santri, 2011, hlm. 163.
[2] Zakiah Darajat, Metodologi Penagajaran Agama Islam , Jakarta: Bumi Aksara, 1996, hlm.263-264.
[3] http://tpatpq.blogspot.com/, diakses tanggal 13 Desember 2012 pukul 05:44

Tidak ada komentar:

Posting Komentar